Saat hidung bayi yang baru lahir (0 – 3 bulan) atau balita tersumbat, orang tua biasanya panik dan bingung. Benarkah, bayi baru lahir tidak boleh diberikan balsem pelega napas. Adakah cara aman untuk membantukan bernapas lancar kembali?
Jika bayi sedang mengalami sakit pilek yang berakibat hidungnya tersumbat, pada saat itu biasanya bayi mengalami kesulitan untuk tidur, rewel, dan juga kesulitan untuk bernapas. Orang tua harus mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi tersumbatnya hidung pada bayi.
Hidung tersumbat adalah gejala awal influenza atau flu. Hidung bayi biasanya banyak mengandung lendir di momen seperti ini. Tapi karena udara yang keluar masuk lewat hidung, ingus pun menjadi kering di dalam hidung. Ini menutup dan menyumbang saluran nafas di hidung bayi. Saat itulah bayi sulit bernafas karena hidung tersumbat.
Ada beberapa cara tradisional dan aman yang dapat ibu lakukan di rumah.
Ini dia yang cara yang paling umum dilakukan ketika hidung bayi tersumbat, antara lain :
1. Penguapan Secara Alami
Salah satu cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi adalah dengan cara penguapan atau inhalasi. Anda dapat melakukan cara inhalasi yang alami ini di rumah. Caranya anda dapat memberikan uap dari air panas yang sudah ditetesi oleh minyak telon. Ini sangat mudah, anda hanya harus meletakan ember kecil yang berisi air panas dan telah ditetesi sedikit minyak telon di pojokan ruangan. Biarkan bayi anda menghirup uap dari air tersebut. Hal ini sedikitnya bisa membantu bayi anda dalam melegakan hidung yang tersumbat. Dan juga dapat menggendong bayi anda dengan membantunya untuk telungkup pada kedua tangan anda serta posisikan bayi anda dengan wajah berada di atas ember yang berisi air hangat. Hal tersebut dapat membantu bayi untuk menghirup uap dari air hangat tersebut.
2. Hangatkan Tubuh Bayi
Berikan selalu rasa hangat pada bayi yang hidungnya tersumbat. Ini dapat melegakan pernafasan dan memberikan kenyamanan pada bayi anda. Anda dapat memandikan bayi anda menggunakan air hangat kemudian menjemur bayi pada saat matahari masih pagi. Dengan cara seperti itu bayi dapat merasakan kehangatan juga dapat membantu mengurangi tersumbatnya hidung pada bayi. Pada saat bayi anda tertidur, sebaiknya anda mengatur suhu ruangan anda. Disarankan anda untuk tidak menggunakan AC. Suhu rendah pada AC akan memperparah keadaan hidung bayi anda. Sebelum pergi tidur, anda juga dapat mengoleskan minyak telon pada perut, punggung dan juga area dada sang bayi, sertai dengan pijatan yang lembut.
3. Pijat Hidung Bayi
Pijatlah dengan lembut hidung bayi pada area atas hidung dan alis dengan sedikit mengoleskan minyak telon, ini sangat membantu dalam melegakan tersumbatnya hidung bayi, agar lendir yang ada di dalam hidung bayi keluar.
a. Anda dapat membantu bayi melegakan pernafasan dengan memijat lembut hidung dan sekitarnya dengan bahan lembut sambil membersihkan ingus. Pijatan lembut merilekskan pernafasan bayi, ini membantu lendir keluar dengan mudah.
b. Bersihkan hidung dari bekas lendir yang mengering menggunakan cotton bud basah. Hidung yang bersih membantu bayi bernafas dengan lancar. Hati-hati saat membersihkan, jangan masukkan cotton bud terlalu dalam.
4. Atur Posisi Tidur Bayi
Pada saat hidung bayi anda tersumbat, mengatur posisi tidur yang baik pada bayi akan sedikit melegakan sistem pernafasan bayi. Miringkan badan bayi ketika tidur, jadi pada saat hidung kiri bayi anda tersumbat anda dapat memiringkan tidurnya ke samping kanan, jika hidung kanan yang tersumbat anda dapat memiringkannya ke samping kiri. Namun usahakan posisi kepala tetap lebih tinggi dari posisi badan bayi anda.
5. Larutan Garam
Sejak dari dulu air larutan garam dipercaya bisa mencairkan ingus pada bayi. Juga memperlancar sumbatan yang terjadi pada hidung dan juga mengembalikan kealamian selaput di bagian hidung.
a. Anda bisa mendapatkan larutan obat tetes NaCl fisiologis 0,9% (20 ml) di apotik, contohnya salah satu mereknya adalah Breathy. Fungsinya, untuk melembabkan selaput dalam saluran pernafasan bayi, melancarkan sumbatan hidung, dan mengencerkan ingus agar mudah dikeluarkan. Cara memberikannya adalah dengan memasukkan sedikit bagian ujung pipet lalu teteskan lembut.
b. Anda juga bisa membuat sendiri larutan NaCl dengan cara melarutkan 1/4 sendok teh garam ke dalam 1/2 gelas air hangat. Gunakan pipet untuk meneteskannya. Pipet bisa Anda dapatkan di apotik. Apabila Anda membeli yang sekali pakai, bersihkan menggunakan air hangat.
c. Setelah ingus encer, bantu bayi mengeluarkannya menggunakan penyedot ingus. Ikuti langkah-langkah di poin 1.
d. Lakukan setiap harinya minimal 3 kali. Disarankan sangat berhati hati dalam melakukannya apalagi untuk ibu baru sebaiknya meminta bantuan orang tua anda yang telah berpengalaman melakukan ini.
6. Balsem Pelega Pernafasan dan “Nebulizer” Sederhana
a. Anda bisa mengoleskan balsem pelega pernapasan khusus bayi, di bagian dada, leher dan punggung, sambil memijat lembut. Contoh, salah satu merek balsem bayi adalah Transpulmin. Selain memberi rasa hangat, uap balsem juga akan melonggarkan hidung tersumbat.
b. Cara lain adalah dengan membuat semacam “nebulizer” sederhana dengan cara meneteskan minyak kayu putih ke dalam mangkuk berisi air panas di salah satu sudut ruangan, terutama di area kamar yang merupakan wilayah pertukaran udara. Selain berfungsi membersihkan udara yang sarat virus flu, uap hangat kayu putih juga membantu bayi bernapas dengan lega.
7. Penyedot Ingus
Ini adalah cara terakhir, jika ingus bayi belum juga bisa keluar dan tetap menyumbat pernapasan bayi, kamu bisa menggunakan penyedot ingus (nasal aspirator) khusus bayi. Biasanya penyedot ingus bayi ini dijual bebas di apotik. Bentuknya botol karet kecil dengan ujung plastik yang berfungsi sebagai penyedot. Jangan menyedot ingus bayi dengan cara oral melalui mulut, karena bisa menyebabkan bakteri masuk ke dalam hidung bayi.
a. Gunakan penyedot ingus (nasal aspirator) khusus untuk bayi. Bentuknya serupa pipet atau pipa plastik yang lembut dengan ujung berupa karet penyedot. Dijual di apotek, dengan merek khusus untuk bayi, seperti Pigeon, Chicco, Dreambaby dan lain-lain.
b. Bersihkan bagian yang akan dimasukkan ke hidung bayi dengan cara disteril (dengan alat steril botol) atau kapas yang diolesi alkohol 70%.
c. Tenangkan bayi sebelum penyedotan dilakukan agar Anda dapat memasukkan alat dengan tepat.
d. Masukkan alat ke dalam hidung bayi, tetapi jangan terlalu dalam. Saat memasukkan penyedot, ujung karet yang berfungsi untuk menyedot harus dalam keadaan ditekan, lalu lepas perlahan saat sudah di dalam hidung. Lakukan dengan lembut, agar hidung bayi tidak teriritasi.
Sumber : klinikpengobatanalami.wordpress.com/