Peran dalam Serangan Umum 1 Maret 1949
Peranan Sultan Hamengkubuwana IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh TNI masih tidak singkron dengan versi Soeharto. Menurut Sultan, beliaulah yang melihat semangat juang rakyat melemah dan menganjurkan serangan umum. Sedangkan menurut Pak Harto, beliau baru bertemu Sultan malah setelah penyerahan kedaulatan. Sultan menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji semenjak Agresi Militer ke-2.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938
Minggu malam 2 Oktober 1988, ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia.
Sultan Hamengku Buwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.
Silsilah
- Anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit.
- Memiliki lima istri:
- BRA Pintakapurnama/KRA Pintakapurnama tahun 1940
- RA Siti Kustina/BRA Windyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum, putri R.W.purwowinoto, tahun 1943
- Raden Gledegan Ranasaputra/KRA Astungkara, putri Raden Lurah Ranasaputra dan Sujira Sutiyati Ymi Salatun, tahun 1948
- KRA Ciptamurti
- Norma Musa/KRA Nindakirana, putri Handaru Widarna tahun 1976
Mata uang Indonesia yang bergambar Hamengkubuwana IX.
- Memiliki lima belas putra:
- BRM Arjuna Darpita/KGPH Mangkubumi/KGPAA Mangkubumi/Sri Sultan Hamengkubuwono X dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Tatiek Drajad Suprihastuti/BRA Mangkubumi/GKR Hemas
- BRM Murtyanta/GBPH Adi Kusuma/KGPH Adi Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Dr. Sri Hardani
- BRM Ibnu Prastawa/KGPH Hadiwinoto dariKRA Widyaningrum, menikah dengan Aryuni Utari
- BRM Kaswara/GBPH Adi Surya dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Andinidevi
- BRM Arumanta/GBPH Prabu Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan Kuswarini
- BRM Sumyandana/GBPH Joyokusumo dari KRA Windyaningrum
- BRM Kuslardiyanta dari KRA Astungkara, menikah dengan Jeng Yeni
- BRM Anindita/GBPH Paku Ningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Nurita Afridiani
- BRM Sulaksamana/GBPH Yudha Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Raden Roro Endang Hermaningrum
- BRM Abirama/GBPH Chandra Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Hery Iswanti
- BRM Prasasta/GBPH Chakradiningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Lakhsmi Indra Suharjana
- BRM Arianta dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Farida Indah.
- BRM Sarsana dari KRA Ciptamurti
- BRM Harkomoyo dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Iceu Cahyani
- BRM Swatindra dari KRA Ciptamurti
- Memiliki tujuh putri:
- BRA Gusti Sri Murhanjati/GKR Anum dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Kolonel Budi Permana/KPH Adibrata yang menjadi Gubernur Sulawesi Selatan
- BRA Sri Murdiyatun/GBRAy Murda Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Murda Kusuma
- BRA Dr Sri Kuswarjanti/GBRAy Dr. Riya Kusuma dari KRA Widyaningrum, menikah dengan KRT Riya Kusuma
- BRA Dr Sri Muryati/GBRAy Dr. Dharma Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Dharma Kusuma
- BRA Kuslardiyanta dari KRA Ciptomurti
- BRA Sri Kusandanari dari KRA Astungkara
- BRA Sri Kusuladewi menikah dengan KRT Padma Kusuma Sastronegoro,Kel BESAR Padepokan Gunung Kidul
Pendidikan
- Taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul
- Eerste Europese Lagere School (1925)
- Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931)
- Rijkuniversiteit Leiden, jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi
Jabatan
Sultan Hamengkubuwana IX dalam masaRevolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an.
- Kepala dan Gubernur MiliterDaerah Istimewa Yogyakarta (1945)
- Menteri Negara padaKabinet Sjahrir III (2 Oktober1946 -27 Juni1947)
- Menteri Negara padaKabinet Amir Sjarifuddin I danII (3 Juli1947 -11 November1947 dan11 November 1947 -28 Januari1948)
- Menteri Negara padaKabinet Hatta I (29 Januari1948 -4 Agustus1949)
- Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri padaKabinet Hatta II (4 Agustus1949 -20 Desember1949)
- Menteri Pertahanan pada masaRIS (20 Desember1949 -6 September1950)
- Wakil Perdana Menteri padaKabinet Natsir (6 September1950 -27 April1951)
- Ketua Dewan KuratorUniversitas Gajah MadaYogyakarta (1951)
- KetuaDewan Pariwisata Indonesia (1956)
- Ketua Sidang ke 4ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia KonsultatifColombo Plan (1957)
- Ketua FederasiASEAN Games (1958)
- Menteri/KetuaBadan Pemeriksa Keuangan (5 Juli1959)
- Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuanPBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
- Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari1966)
- Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret1966)
- KetuaKwartir Nasional GerakanPramuka (1968)
- Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
- Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
- Wakil Presiden Indonesia ( 25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)